Istana dan Gubernur Jawa Barat Membantah Isu Penjualan Gunung Ciremai
Credit by: Istimewa

Jakarta, PINews.com - Baru-baru ini terkuak kabar mencengangkan mengenai akan dijualnya Gunung Ciremai kepada Chevron untuk eksploitasi Geothermal. Kabar ini pun segera ditampik oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan.

Menurut Aher seperti yang dilansir dari setkab, isu penjualan Ciremai seharga RP 60 T hanyalah sebuah kebohongan . Melalui akun resmi twitternya @aheryawan , pak Gubernur membantah tegas isu penjualan tersebut.

“Saya sudah baca dan isinya HOAX (palsu) semua” ujar Aher.

Aher juga mengaskan bahwa pemanfaatan kawasan hutan Taman Nasional tidak diperbolehkan selain untuk konservasi ataupun hal-hal kehutanan.

Aherpun membantah dengan tegas adanya kabar bahwa saat ini kawasan Gunung Ciremai sudah mulai dijaga oleh CIA, BIN dan USAID. Menurutnya yang sekarang menjaga kawasan hutan Ciremai adalah polisi hutan dan masyarakat pecinta alam.

Istana pun merespon isu ini dengan cepat melalui Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief. Ia menegaskan tidak ada penjualan Gunung Ciremai apa lagi kepihak asing.

“Tidak ada kebijakan atau dalam rencana sekalipun untuk menjual Gunung Ciremai kepada Chevron dengan harga Rp 60 triliun,” kata Andi Arief di Jakarta (3/3).

Kawasan sekitar Gunung Ciremai memang memiliki potensi Geothermal. Hal tersebut juga diamini oleh Aher. Namun menurut Aher kawasan yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan Geothermal adalah kawasan di luar area Taman Nasional Gunung Ciremai.

“Yang mungkin dimanfaatkan adalah kekayaan geothermal yang ada diluar Taman Nasional,” papar Aher.

Menurut Gubernur, geothermal bukan barang baru di Jawa Barat. Ia mengemukakan, Jawa Barat adalah penghasil geothermal terbesar di Indonesia, dimana 40% geothermal dunia ada di Indonesia, dan 25%  geothermal Indonesia ada di Jabar. Dari potensi itu, baru 20% dari geothermal di Jabar yang termanfaatkan. Masih ada sisa 80% geothermal lagi yang siap diolah oleh anak bangsa.

“Geothermal yang selama ini sudah berjalan adalah di Gunung Salak, Wayang Windu, Kawah Darajat, Kawah Kamojang, Karaha Bodas Patuha, d an yang sedang proses: di Tangkuban Parahu, Tampomas Sumedang dan Cisolok Sukabumi,” jelas Aher.

Editor: Rio Indrawan