Jakarta-PINews.com,- Sekira 144 perwira menengah berpangkat kolonel/komisaris besar saat ini mengikuti Pendidikan Reguler XLIV Sesko TNI tahun Ajaran 2017. Para lulusan Dikreg XLIV ini disiapkan oleh pimpinan TNI/Polri dan pimpinan tentara dari negara masing-masing (maklum ada peserta Dikreg berasal dari luar negeri), menjadi calon pimpinan di angkatan/kesatuan masing-masing. Lazimnya, mereka yang lulus Sesko TNI berpeluang tinggi menjadi perwira tinggi TNI di masa datang---dimulai dari bintang satu--- kendati prosesnya bisa cepat atau lambat, bergantung pada performa kinerja yang bersangkutan.
Dari 144 siswa Dikreg Sesko TNI tahun ini, 60 orang di antaranya berasal dari TNI AD. Mereka terdiri atas tujuh orang kolonel jebolan Akmil 1991, enam lulusan Akmil 1992, serta 24 orang jebolan Akmil 1993, dan 23 orang lulusan Akmil 1994.
Ada tiga orang lulusan terbaik Akmil yang mengikuti Dikreg Sesko TNI tahun ini. Satu orang dari infanteri, yang meraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama. Satu dari zeni yang meraih Adhi Makayasa, dan satu dari Arhanud yang meraih Tri Sakti Wiratama. Kolonel jebolan terbaik Akmil dari Zeni dan Arhanud berasal dari satu angkatan.
Peserta Dikreg Sesko TNI dari TNI AD beberapa di antaranya pernah menjadi Asisten di Kodam. Ada juga yang pernah jadi Kepala Penerangan Kodam. Beberapa lainnya pernah jadi Komandan Brigade. Ada juga perwira siswa yang pernah menjadi Komandan Grup di Kopassus dan Komandan Pendidikan dan Latihan di Kopassus. Bahkan ada yang pernah menjadi Komandan Grup A Paspampres.
Sebelum merampungkan studinya, perwira siswa Dikreg XLIV Sesko TNI kudu menyiapkan karya tulis. Yang menarik, dari 60 kolonel TNI AD yang yang ikut Dikreg, mayoritas menyiapkan karya tulis bertema proxy war, kemampuan cyber TNI, operasi intelijen, sinergitas TNI dan pemda, penanggulangan gerakan separatis, kerjasama militer ASEAN, pembinaan teritorial, sengketa perbatasan, kepemimpinan nasional, perang hibrida, pemberantasan terorisme, dan pelibatan satuan komando wilayah pada program swasembada pangan.
Lulusan terbaik Akmil dengan raihan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama cum lulusan terbaik Seskoad menulis karya bertema soal “Optimalisasi Kemampuan TNI dalam Perang Hibrida”. Lulusan terbaik Akmil lainnya, peraih Adhi Makayasa, menulis karya bertitel “Optimalisasi Kerjasama TNI dan Pemda dalam Penanggulangan Bencana Alam.” Sementara teman satu angkatannya, yang meraih penghargaan Tri Sakti Waratama, menyiapkan karya tulis bertema “Penguatan Pertahanan Udara Nasional”.
Yang menarik, dari 60 pasis Dikreg Sesko TNI dari TNI AD, sama sekali tidak ada yang menulis karya bertema keamanan dan ketahanan energi. Padahal, isu ini cukup seksi dan bahan-bahannya melimpah. Entah kenapa.
Dari 60 perwira siswa Dikreg Sesko TNI tahun ini, lulusan terbaik Akmil yang meraih penghargaan Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama sekaligus lulusan terbaik Seskoad, diperkirakan jadi lulusan terbaik Sesko TNI tahun ini. Bila itu terealisasi, jalur lempang bagi yang bersangkutan untuk secepatnya jadi orang pertama berpangkat brigadir jenderal dari alumni Akmil satu angkatannya.
Ayo, siapa dia? (DR)
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
Ibu kota Negara sudah berpindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Utara, tepatnya di Penajam P