Drawing Piala Dunia Rusia, Jerman Bergabung dengan Siapa?
Credit by: fifa.com

Jakarta, PINews.com - Undian pembagian grup putaran final Piala Dunia Rusia 2018 akan dilangsungkan di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Jumat (1/12) pukul 18.00 waktu setempat. Garry Lineker, mantan striker timnas Inggris cum peraih sepatu emas, lantaran jadi topskor PD Meksiko 1986, akan memandu jalannya undian bersama jurnalis olahraga Rusia, Maria Komandnaya.

Lineker dan Komandnaya akan berada di stage bersama Nikita Simonyan, pesepakbola wanita Rusia, dan tujuh pendamping undian. Mereka adalah para mantan pemain nasional negaranya di era old, yaitu Laurent Blanc (libero Perancis), Gordon Banks (kiper Inggris), Cafu (bek kanan Brazil), Fabio Canavaro (bek Italia), Diego Forlan (penyerang Uruguay), Diego “Si Tangan Tuhan” Armando Maradona (playmaker Argentina), dan Carlos Puyol (bek Spanyol).

Sebanyak 32 negara yang lolos ke PD Rusia 2018 akan dibagi ke dalam delapan grup (A-H). Setiap grup akan terdiri atas empat negara yang berasal dari satu wakil Pot 1, satu wakil Pot 2, satu wakil Pot 3, dan satu wakil Pot 4.

Penentuan Pot untuk PD Rusia berdasarkan peringkat FIFA per Oktober 2017. Di luar tuan rumah Rusia, tujuh negara dengan peringkat teratas FIFA berada di Pot 1. Tentu saja, Jerman, sang juara bertahan Piala Dunia, berada di peringkat pertama FIFA per Oktober. Penempatan Jerman di Pot ini juga wajar karena negeri ini cukup paripurna permainannya selama babak penyisihan Zona Eropa. Sepuluh kali main, sepuluh-sepuluhnya dilewati dengan kemenangan. Tanpa seri, apalagi kalah.Produktivitas golnya pun sangat mengagumkan: 43 kali melesakkan si kulit bundar ke jala lawan dan hanya lima kali jala Manuel Neuer dan Ter Stegen kebobolan.

Selain Jerman, Pot 1 juga diisi oleh peringkat 2-7 FIFA, yaitu Brazil (yang pada Piala Dunia 2014 dibantai Jerman , 1-7 di semifinal), Portugal , Argentina, Belgia, Polandia dan Perancis. Negara yang ditempatkan di Pot 1 tak semuanya moncer. Hanya ada beberapa negara yang mengagumkan. Selain Jerman, ada Brazil, Belgia, dan Perancis. Polandia, Portugal, dan Argentina tak terlalu berkilau saat babak penyisihan. Bahkan, Argentina dan Portugal, kudu menentukan nasibnya lolos langsung ke Rusia di partai terakhir.

Itu di Pot 1. Bagaimana dengan Pot 2. Pot ini diisi oleh dua benua, yaitu Eropa dan Amerika. Wakil Eropa di Pot ini adalah Spanyol (peringkat 8 dunia), Swiss (11), Inggris (12), dan Kroasia (18). Sedangkan tim Amerika diwakili oleh Peru (10), Kolombia (13), Meksiko (16), dan Uruguay (17).

Di Pot tiga, diwakili tiga tim dari Afrika, yaitu Tunisia (28), Mesir (30), Senegal (32), tiga dari Eropa, yaitu Denmark (19), Islandia (21), dan Swedia (25). Sisanya satu dari Amerika, yaitu Kosta Rika (22) dan Asia diwakili Iran (34).

Pot 4 terbanyak diwakili Asia, yaitu empat negara: Australia (43), Jepang (44), Korea Selatan (62) dan Arab Saudi (63). Afrika Selatan diwakili dua negara, yaitu Nigeria (41) dan Maroko (48). Amerika dan Eropa diwakili masing-masing oleh Panama (49) dan Serbia (38).

Sesuai aturan FIFA, tim dari satu zona/konfederasi tidak akan berada di dalam satu grup, kecuali untuk zona/konfederasi Eropa, yang memungkinkan satu grup diisi oleh dua wakil.

Dengan melihat posisi tim/negara pada tiap-tiap Pot, maka besar kemungkinan terjadi di dalam satu grup akan ada wakil dari Pot 1 yang berasal dari zona Eropa satu grup dengan Pot 2 yang berasal dari zona sama. Kans ini sangat tinggi karena Pot 1 diisi oleh enam negara Eropa. Itu artinya, Rusia, Jerman, Portugal, Belgia, Polandia, dan Perancis sangat berpotensi tinggi untuk tergabung dengan salah satu negara Eropa di Pot 2, yaitu Spanyol, Swiss, Inggris, dan Kroasia. Sementara Brazil dan Argentina, tidak akan berada satu grup bersama wakil dari Pot 2 dari zona yang sama, yaitu Peru, Kolombia, dan Uruguay. Brazil dan Argentina bisa satu grup dengan Meksiko, sama kemungkinannya dengan enam negara Eropa lainnya di Pot 1.

Apabila ada didua negara Eropa yang berada satu grup hasil undian di Pot 1 dan Pot 2, hampir dipastikan Denmark , Islandia, dan Swedia tidak akan berada dalam satu grup dengan wakil Eropa tersebut. Tiga negara Eropa dari Pot 3 ini bisa masuk berada satu grup dengan wakil Eropa di Pot 1 bila tidak ada wakil zona Eropa di Pot dua yang masuk ke satu grup yang ada wakil zona Eropa.

Demikian pun Serbia di Pot 4. Serbia, yang secara penampilan cukup bagus—dan boleh jadi yang terbagus di pot-4---juga kecil kemungkinan tergabung dengan wakil zona Eropa di Pot 1. Besar kemungkinan Serbia akan tergabung dengan Brazil atau Argentina.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana kans Jerman dalam undian nanti? Bersama negara mana Jerman akan satu grup?
Potensi Jerman bergabung satu grup dengan wakil dari Pot 2 dari Eropa maupun Amerika sangat tinggi. Probabilitasnya 50:50. Maklum, di pot dua ini ada empat negara Eropa, dan empat Amerika (kendati satu dari zona Concacaf). Artinya, Jerman punya kans satu grup dengan Spanyol, Swiss, Inggris, dan Kroasia. Juga ada potensi satu pul bersama Peru, Kolombia, Meksiko, dan Uruguay. Bersama siapa pun wakil dari Pot 2, Jerman tampaknya mudah untuk menundukannya. Lawan terberat Jerman dari Pot adalah Spanyol (kendati sebetulnya bisa ditundukkan) .

Bila Jerman berada satu grup dengan wakil dari Eropa, wakil Eropa di Pot 3, yaitu Denmark, Islandia dan Swedia tidak akan bergabung lagi. Kecuali di Pot 2 Jerman masuk satu tim bersama wakil dari zona Amerika, kans tiga negara dari Eropa di Pot 3 bergabung satu grup dengan Jerman cukup tinggi. Bila di satu grup sudah ada dua wakil Eropa, Serbia-yang berada dipot empat, hampir dipastikan tidak akan satu grup tersebut. Jerman juga bisa satu grup dengan wakil dari Pot 3 dari zona Afrika, yaitu Tunisia, Mesir, dan Senegal, dan bahkan Iran.

Dari Pot 4, Jerman amat potensial untuk berada satu grup dengan wakil dari zona Asia. Probalilitasnya juga 50:50. Maklum, ada empat wakil Asia di pot ini, yaitu Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi.

Melihat peta negara di masing-masing Pot2,3, dan 4, Jerman sejatinya bisa dengan mudah lolos sebagai dua terbaik grup. Lawan terberat Jerman, bila satu grup, justru berada di Pot 2. Lawan dari Pot 3 yang bisa menyulitkan hanya Denmark, Swedia, dan Mesir. Adapun di Pot 3, bukan lawan yang selevel bagi Jerman. Nigeria, Australia, Jepang, apalagi Panama, Korsel, dan Arab Saudi. Negara yang berbahaya di Pot 4 hanya Serbia, dan itu dipastikan tidak bakal bergabung dengan Jerman!

Potensi Jerman lolos ke 16 besar di atas kertas mendapai 85% dengan status juara grup. Untuk lolos ke babak dari 16 besar menuju 8 besar, kansnya 75% karena belum ketahuan siapa lawan yang akan dihadapi. Yang jelas, bila Jerman juara grup, lawan di perdelapanfinal adalah runner up grup. Selepas itu, Jerman akan tampil di delapan besar. Ini pertarungan yang sebenarnya: olah fisik, strategi dan mental. Dan terbukti, Jerman selalu lolos untuk urusan yang satu ini. Buktinya, sejak 2002 hingga kini, Jerman paling kurang mencapai babak semifinal. Tak ada satu negara pun yang bisa melakukannya, kecuali Die Mannscahft.

Namun, untuk mencapai target, minimal semifinal PD Rusia, Jerman perlu kerja ekstra keras. Pelatih Joachium Low kudu bersiap diri begitu dua hari ke depan tahu dengan siapa Jerman akan bergabung. Dengan potensi para pemain muda berkelas, penuh talenta, fisik prima semacam Emre Can, Leon Goretzka, Jullian Draxler, Timo Werner, Joshua Kimmich, ditopang para pemain senior yang kenyang pengalaman seperti Toni Kroos, Sammy Kheidira, Mesut Ozil, sejatinya target semifinal sih bisa tercapai, dan bahkan masuk final dan akhirnya juara.

Piala Konfederasi jadi bukti. Kendati mengandalkan para pemain lapis kedua atau ketiga, pasukan Low berhasil jadi kampiun. Low pun jadi banyak amunisi yang bakal dibawanya ke Rusia enam bulan ke depan.

Namun, pasukan Die Mannscahft bukannya tanpa cela. Lini belakang tengah---terutama duet double stopper Matts Hummels dan Jerome Boateng---perlu diperbaiki. Keduanya sudah dimakan usia dan kerap kedodoran menghadapi para penyerang lawan yang punya kecepatan lari, baik dengan maupun tanpa bola. Low kudu mencari duet yang tepat di lini double stopper agar kipper Neuer atau Stegen merasa tenang. Mungkin Low kudu melakukan empat hingga lima ujicoba lagi untuk mematangkan para pemain belakang tengah. Kalau bek kiri dan bekanan sudah teruji kemampuannya. Namun, Low juga kudu mencari bek kanan yang pas untuk pengganti Kimmich bila sesewaktu pemain tersebut cidera.

Waktu enam bulan sangat cukup bagi Low untuk memperbaiki kelemahan tim. Cari pemain yang punya tipe petarung, bermental dan daya juga tinggi, dan skill serta fisik yang prima.

-- Dudi R Rukmana, Redaktur Senior PINews.com

Editor: HAR