Grup Wings Bangun Sekolah di Sumba
Credit by: wings/dok

Jakarta, PINews.com  – Yayasan Wings Peduli Kasih (YWPK) yang berada di bawah Wings Corporation, produsen sekaligus distributor produk rumah tangga, produk perawatan pribadi, serta produk makanan dan minuman terkemuka di Indonesia, bekerjasama dengan Travacello pekan lalu meresmikan  lbangunan sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Gracia 2, di Desa Papu, Watumbaka, Sumba Timur. YWPK dalam proyek ini membangun perpustakaan dan toilet untuk sekolah tersebut  agar dapat mendorong minat baca dan minat belajar anak-anak, sekaligus sebagai bentuk partisipasi mencerdaskan bangsa.

Pembangunan fisik proyek sekolah tersebut dimulai pada September 2018 dan berakhir pada Januari 2019. “Masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan kualitas pendidikan dan sanitasi yang baik, terutama mereka yang tinggal di kawasan Indonesia Timur. YWPK berharap dapat meningkatkan minat belajar anak-anak sejak dini sehingga mempengaruhi harapan lama sekolah anak-anak. Bangunan PAUD ini juga didesain unik untuk menarik minat wisatawan, agar dapat menjadi referensi destinasi pariwisata di Sumba Timur. Kami harap, ke depannya wisatawan dapat berkontribusi membantu anak-anak dan guru di Desa Papu, misalnya dengan membawa buku untuk anak-anak di sini,” papar Gabriella Da Silva, Public Relations Head PT Sayap Mas Utama.

Peresmian bangunan sekolah PAUD Gracia 2 mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat, terlihat dari antusiasme warga, terutama anak-anak yang datang meramaikan acara tersebut. Kegiatan peresmian tersebut dimeriahkan dengan tarian adat sumba dan dihadiri oleh para tetua adat desa dan perwakilan pemerintah setempat. Seluruh anak-anak sangat bergembira karena dapat mengikuti beragam games menarik, serta mendengarkan sesi dongeng yang dibawakan Ario Zidni dari “Ayo Dongeng Indonesia” yang didatangkan Wings untuk memotivasi anak-anak dalam belajar dan berani menggapai mimpi.

Bangunan Khas Sumba 

Bangunan sekolah PAUD Gracia 2 dibangun dengan desain artistik tanpa menghilangkan ciri khas rumah adat Sumba. Sekolah tersebut dibangun di atas lahan hibah seluas satu hektare, dengan luas bangunan 415 meter persegi. Bangunan tersebut berisi dua kelas besar, toilet anak (masing-masing empat toilet perempuan dan  laki-laki), toilet dewasa, dapur, gudang, perpustakaan, teras dan bale-bale.

Material bangunan yang digunakan antara lain untuk lantai dari papan kayu tebal, sedangkan dinding dan partisi menggunakan kombinasi kayu dan gedek. Untuk bagian kisi-kisi ventilasi menggunakan bambu rangka atap bambu, serta struktur tiang dan rangka menggunakan kayu balok. Atap dari bangunan ini terbuat dari jerami, alang-alang, sebagai penanda khas rumah adat Sumba. Meskipun terbuat dari jerami dan alang-alang, atap tersebut dilengkapi dengan material khusus penahan suhu ekstrim, sehingga tidak mudah bocor karena hujan ataupun terbakar karena panas terik yang menyengat.

Pendidikan dan kesehatan merupakan bidang yang mendapatkan perhatian khusus dari Yayasan Wings Peduli Kasih (YWPK). Pasalnya, kedua hal ini berpengaruh besar bagi perkembangan masyarakat Indonesia. Inilah yang menjadi landasan bagi YWPK untuk ikut membantu menghadirkan perpustakaan dan toilet yang layak pakai di proyek pembangunan sekolah PAUD Gracia 2. Patut diketahui bahwa Sumba Timur termasuk dalam golongan daerah tertinggal dengan harapan lama sekolah anak-anak hanya mencapai 12,79 (12 tahun) dan rata-rata lama sekolah 6,63 (6 tahun) serta angka harapan hidup yang hanya mencapai 64,12 bila menilik dari informasi di Badan Pusat Statistik.

Founder Travacello Care Jonathan Thamrin mengungkapkan apresiasinya terkait keterlibatan Yayasan Wings Peduli Kasih dalam proyek pembangunan sekolah bertajuk “Sumba School Project” tersebut. "Semua ini sejalan dengan tagline kami yaitu “Travel in Harmony” karena selain menikmati keindahan alam Indonesia, kami memiliki misi menghadirkan keharmonisan sebagai nilai lebih dalam perjalanan yang kami suguhkan,” ungkapnya.

Editor: HAR