Beijing, PINews.com –“Kini kami sudah tidak punya harapan lagi”. Itu merupakan sedikit kata yang bisa disampaikan salah satu keluarga korban dari pesawat MH370 yang telah resmi dinyatakan hilang oleh pemerintah Malaysia.
Hampir lebih dari dua pekan harapan akan ditemukannya psawat Malaysia Airlines MH370 terus menghinggapi para keluarga penumpang asal Cina yang berkumpul di hotel Lido, Beijing sejak pesawat tersebut menghilang.
Namun malam tadi (24/3) harapan tersebut sirna seketika saat pihak Malaysia Airlines bersama dengan Perdana Menteri Malaysia mengumumkan secara resmi pesawat MH370 hilang di daerah terpencil di bagian selatan Samudera Hindia dan tidak ada korban yang selamat.
Sesaat setelah pengumuman tangisan pecah menyeruak hingga keluar hotel. Para keluarga korban terlihat berat melepaskan kepergian sanak keluarga apalagi tanpa melihat jasad mereka.
Beberapa keluarga hanya bersandar lemas di dalam Ballroom hotel, sementara yang lain hanya bisa bersandar dipelukan keluarga lainnya sambil terus saling menguatkan menerima kenyataan pahit ini, asa yang telah mereka jaga ternyata sia-sia.
Ruangan ballroom dipenuhi suasana duka mendalam. Ada beberapa anggota keluarga yang tidak kuat menahan pedih berhambur keluar ruangan masih dengan wajah tertutup menahan kesedihan. Sebagian besar mereka tidak mau memberikan komentar kepada rekan-rekan media.
Kini misteri tentang keberadaan pesawat naas itu memang telah terungkap, namun misteri lainnya yang masih menjadi tanda Tanya yaitu penyebab jaunya lokasi hilangnya pesawat yang begitu jauh dari jalur yang seharusnya dituju. Masyarakat dunia tentu menantikan kebenaran dari peristiwa ini.
Sumber : Antara
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU - Indramayu memiliki peluang atau kesempatan kerja yang cukup besar, namun tidak diimbangi