Program “Wasteco” PHM Sabet Best of The Best E2S Proving League 2022

JAKARTA,PINews.com – Subholding Upstream Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Indonesia Regional 3-Kalimantan Zona 8 PT Pertamina Hulu Mahakam meraih penghargaan Best of The Best dalam E2S Proving League 2022 yang diumumkan Jumat (29/7/2022). PHM yang mengusung Program Kampung Energi Wasteco juga menyabet penghargaan Platinum untuk Kategori Impact on Environment Program.

Wasteco atau Waste to Energy for Community, merupakan program pengelolaan sampah menjadi energi yang bermanfaat bagi masyarakat. Program yang dilatarbelakangi adanya masalah dari sisi lingkungan, yakni volume timbunan sampah di TPAS Manggar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur yang tidak terkelola dengan baik, namun menyimpan potensi gas methane.

Frans Alexander A Hukom, Head of Communication, Relations & CID PHM, mengatakan PHM memiliki komitmen kuat dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Bahkan, program tahun ini sudah dibuat dan dilakukan untuk bidang ekonomi dan infrastruktur,  kesehatan dan nutrisi, lingkungan dan energi alternatif, pendidikan & riset serta kebudayaan.

Melalui Program Wasteco, lanjut Frans, PHM melakukan penangkapan sumber gas methane di landfill, pembentukan kelompok pengelola gas methane yang terdiri atas satu kelompok pengelola dengan pengurus 26 orang. Selain itu,  pemanfaatan gas methane dan perawatan fasilitas jaringan pipa distribusi termanfaatkan 583.200 m3/tahun, penyediaan jaringan pipa distribusi sepanjang 7.640m. “Bekerja sama dengan mitra binaan kami, dilakukan inovasi penerapan teknis operasional migas secara sederhana ada 270 sambungan gas rumah,” ujarnya. 

Saat ini TPAS Manggar sudah membuat replikasi di TPA Tanjung dan Bontang Lestari Kaltim, lalu Desa Taro Bali. TPAS Manggar kini menjadi sentra edukasi waste to energy.

Sebanyak 22 peserta peraih dan kandidat emas PROPER 2020-2021 di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengikuti E2S Proving League 2022 bertajuk “CSR Collaboration : Building Community Resilience and Local Livelihoods Generation” yang telah digelar pada Sabtu-Minggu, 23-24 Juli 2022.

Terdapat delapan kategori dalam E2S Proving League 2022,  yakni Kategori Novelty Program; Local Hero Achievement; CSR/CID Manager Performance; Social Innovation Program; Education and Livelihood Skills; Program Impact on Environment; Program Sustainability; dan  Creating Shared Value (CSV) Program. Dari kategori-kategori tersebut kemudian diklasifikasikan dalam tiga jenis penghargaan yakni Platinum, Gold dan Silver.

Selain PHM, PT Pertamima Hulu Indonesia (PHI), Regional Kalimantan, Subholding Upstream, juga menyabet penghargaan Platinum dari Kategori Sosial Innovation Program yang diusung Tarakan Field melalui Program Peningkatan Kebutuhan Sosial dan Meningkatkan Kapasitas Kubedistik.

Dua penghargaan Gold juga diraih PHI melalui  PEP Tanjung Field dan PEP Sangasanga untuk Kategori Sustainability Program dan Kategori Creating Shared Value (CSV) Program. Serta dua penghargaan Silver untuk Kategori Sosial Innovation Program dan Kategori Education and Livelihood Skills melalui PHKT Deaerah Operasi Bagian Selatan dan PHKT Daerah Operasi Bagian Utara.

Risna Resnawaty, Pakar CSR dari Universitas Padjajaran yang juga Ketua Dewan Juri E2S Proving League 2022, mengatakan program-program CSR yang disertakan pada Proving League 2022 sangat istimewa dan memberikan dampak yang luar biasa pada masyarakat sekitar lokasi operasional perusahaan.

“Setiap program memiliki keunggulan, keunikan, dan kekhasan tersendiri yang didasarkan pada kebutuhan dan pemecahan masalah yang muncul dalam masyarakat,” kata Risna dalam Sharing Session dan Pengumuman Pemenang E2S Proving League 2022, Jumat (29/7).  

Risna mengatakan pada tahun ini program yang ditampilkan lebih variatif, memiliki banyak inovasi dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah kemandirian masyarakat, terutama setelah program telah selesai dilakukan.

Saat ini, kata dia, masyarakat telah dilatih untuk menganalisis permasalahannya, sehingga perlu disempurnakan dengan latihan untuk meningkatkan kemampuan berjejaring, memanfaatkan sistem sumber serta menganalisis keberhasilan maupun hal-hal yang masih perlu diperbaiki dalam program.

“Beberapa perusahaan telah aktif bekerjasama dengan berbagai mitra dan aktif berkontribusi dalam penyelesaian masalah global,” kata Risna.

Menurut Risna, pada hakikatnya CSR merupakan kebermanfaatan bagi masyarakat, namun hal baik  ini perlu dikemas dan dipublikasikan pada khalayak ramai sehingga mendorong banyak perusahaan lain untuk melakukan banyak kebaikan.

“Selamat bagi seluruh peserta dan terus semangat untuk membangun masyarakat Indonesia yang tangguh melalui program CSR yang genuine dan inovatif,’ kata Risna.

Dewan Juri lainnya, Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, menambahkan sacara keseluruhan program yang telah dilakukan oleh perusahaan sudah sangat bagus. Karena itu, komunikasi dan penyampaian kegiatan tersebut kepada publik secara massif menjadi penting untuk dilakukan. Komunikasi dan koordinasi dengan para stakeholder pengambil kebijakan di daerah operasi perusahaan juga sangat penting untuk ditingkatkan.

“Dengan publikasi massif melalui sejumlah isntrumen dan peningkatan koordinasi dengan stakeholder pengambil kebijakan potensi virus positif yang telah diciptakan dan ditanamkan oleh perusahaan akan dapat menyebar dan diduplikasi oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Komaidi.

Sementara itu, Lili Hermawan, Wakil Pemimpin Redaksi Dunia Energi, yang menjadi juri perwakilan media, mengatakan perlu ditingkatkan aspek keterkaitan antara program CSR dengan kegiatan bisnis/operasi perusahaan (CSV).

“Terutama apabila program tersebut sudah mendekati fase exit strategy karena aspek ini merupakan salah satu yang dapat menjamin adanya keberlanjutan program,” kata Lili.

Editor: Alam