Pertagas - Petrokimia Gresik Sepakat Bangun Infrastruktur Pipa Gas

SURABAYA, PINews.com - Afiliasi Subholding Gas Pertamina yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) kembali bangun kerjasama dengan PT Petrokimia Gresik (PKG) dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional melalui suplai energi untuk pabrik pupuk.

Keduanya menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Kajian Bersama Rencana Penyediaan Infrastruktur Penyaluran Gas ke Petrokimia Gresik. Penandatanganan dilakukan oleh Gamal Imam Santoso Direktur Utama Pertagas dan Digna Jatiningsih Direktur Operasi & Produksi PKG di Westin Hotel Surabaya (31/8).

Melalui kerjasama ini Pertagas akan menyalurkan gas untuk kebutuhan pengembangan pabrik pupuk milik PKG, dimana  saat ini PKG tengah berencana membangun Pabrik Amoniak Urea III (Amurea III) dengan kebutuhan suplai gas sebesar 85 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Selain itu PKG juga membutuhkan tambahan suplai gas untuk pabrik eksisting hingga 150 MMscfd.

Skema penyaluran gas untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk PKG tersebut direncanakan on stream pada kuartal pertama tahun 2028 menggunakan gas yang bersumber dari KrisEnergy. Gas tersebut akan dialirkan dari ORF KESL di Tuban menuju tie in point Pipa Gresik-Semarang dan kemudian dialirkan menuju stasiun P2B Gresik untuk selanjutnya menyuplai energi ke pabrik eksisting dan Amurea III milik PKG.

Digna Jatiningsih, Direktur Operasi & Produksi PKG, menjelaskan sinergi antar BUMN ini dapat berjalan dengan baik, sehingga operasional produksi pupuk tidak mengalami gangguan. "Melalui kerjasama dengan Pertagas kami mengharapkan dukungan penyediaan infrastruktur, agar gas dari KrisEnergy dapat tersalurkan dengan baik ke PKG," ungkap Digna (1/9).

Gamal Imam Santoso, Direktur Utama Pertagas, menyambut baik rencana kerjasama ini dengansiap mendukung penyediaan infrastuktur pipa gas untuk menyuplai kebutuhan tersebut.

“Pembangunan pipa ini sejalan dengan upaya Pertagas dalam meningkatkan utilisasi ruas pipa Gresik - Semarang agar dapat dimanfaatkan oleh konsumen maupun masyarakat secara luas”, ujar Gamal.

Editor: Alam