‘Mereparasi’ Kehormatan Wanita di Tunisia Makin Populer
Credit by: Wanita Tunisia (Al Arabiya)

Jakarta, PINews.com - Siapa sangka ternyata ‘Keperawanan Wanita’ bisa direparasi dan banyak dilakukan para wanita menjelang hari pernikahannya. Hal ini terjadi di negara Tunisia dimana sedang populer diantara kalangan wanitanya.

Hal ini dikarenakan kondisi budaya di Tunisia dimana para lelaki memegang teguh tradisi harus menikahi wanita yang masih perawan.

Gemarnya para wanita di Tunisia ‘mereparasi’ kehormatannya ini diamini oleh Dokter Hajri, salah satu dokter yang membuka praktek operasi alat kelamin.

Seperti dilansir Al Arabiya, bahwa dinegaranya sangat mudah untuk ‘mereparasi’ keperawanan wanita dengan hanya membutuhkan sekitar US$ 550 sampai US$ 960 (sekitar Rp 6.239.750 sampai Rp 10.881.600).

Versi kehormatan yang “kurang permanen” bisa dilakukan seminggu sebelum “malam pertama” , sedangkan versi “abadi” secara teknis bakal dijahit mati.

“Jumlah wanita yang melakukan operasi hymenoplasty atau hymenorraphy (begitulah nama operasi kehormatan tersebut) belakangan ini kemuncak,” ujar Moncef Kamel, seorang dokter di Pulau Djerba, Tunisia selatan.

Menurut para dokter, sekitar 100 wanita melakukan operasi keperawanannya untuk menjamin mereka diterima oleh pasangannya.

Editor: Rio Indrawan