Jakarta, PINews.com - Siapa sangka ternyata ‘Keperawanan Wanita’ bisa direparasi dan banyak dilakukan para wanita menjelang hari pernikahannya. Hal ini terjadi di negara Tunisia dimana sedang populer diantara kalangan wanitanya.
Hal ini dikarenakan kondisi budaya di Tunisia dimana para lelaki memegang teguh tradisi harus menikahi wanita yang masih perawan.
Gemarnya para wanita di Tunisia ‘mereparasi’ kehormatannya ini diamini oleh Dokter Hajri, salah satu dokter yang membuka praktek operasi alat kelamin.
Seperti dilansir Al Arabiya, bahwa dinegaranya sangat mudah untuk ‘mereparasi’ keperawanan wanita dengan hanya membutuhkan sekitar US$ 550 sampai US$ 960 (sekitar Rp 6.239.750 sampai Rp 10.881.600).
Versi kehormatan yang “kurang permanen” bisa dilakukan seminggu sebelum “malam pertama” , sedangkan versi “abadi” secara teknis bakal dijahit mati.
“Jumlah wanita yang melakukan operasi hymenoplasty atau hymenorraphy (begitulah nama operasi kehormatan tersebut) belakangan ini kemuncak,” ujar Moncef Kamel, seorang dokter di Pulau Djerba, Tunisia selatan.
Menurut para dokter, sekitar 100 wanita melakukan operasi keperawanannya untuk menjamin mereka diterima oleh pasangannya.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU - Indramayu memiliki peluang atau kesempatan kerja yang cukup besar, namun tidak diimbangi