
Jakarta, PINews.com - Indonesia kembali menjadi perbincangan media internasional, bukan tentang prestasi membanggakan akan tetapi masalah lngkungan yang menjadi sorotan. Dilansir dari Dailymail, media inggris Channel 4 baru saja menayangkan laporan dokumenter tentang kondisi lingkungan sungai Citarum yang bertajuk “Unreported World,The World Dirtiest River”.
Kotornya dan tidak terjaganya kondisi llingkungan sungai Citarum ternyata terendus hingga ke mancanegara. Dalam reportase yang ditayangkan 10 April 2014 itu digambarkan bagaimana proses transformasi sungai yang dulu surga dan kini menjadi bencana.
Dalam laporannya hadir sebagai saksi hidup yakni Herman yang telah hidup bersama dengan perubahan sungai Citarum. Herman dulunya adalah pencari ikan di Citarum, namun menurutnya kini 60 persen populasi ikan telah mati akibat limbah yang tercemar di sungai. Tidak hanya rumah tangga seperti botol, plastik, sepatu bekas, popok, dll tapi juga limbah kimia dari pabrik tekstil yang kerap kali merubah warna sungai menjadi merah, hijau atau hitam.
"Saya tidak menangkap ikan lagi. Mereka mengambang di permukaan," ujar Herman, seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (12/4).
Herman bersaksi di laporan tersebut bahwa hingga saat ini belum ada langkah tegas dari pemerintah terkait permasalahan ini. "Ada aturan, tapi tidak ditegakkan," keluh Herman.
Pemberitaan ini seharusnya menjadi titik balik dan cambukan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadarannya untuk menjaga lingkungan. Jangan sampai Indonesia terus menerus diberitakan oleh media internasional karena kerusakan lingkungan yang terus terjadi.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

INDRAMAYU ,PINews.com - Penyandang disabilitas di Indramayu ternyata jumlahnya ribuan. Pada 2022, me