Polusi di Asia Menyebabkan Badai Pasifik
Credit by: Polusi di Asia seperti Beijing dan New Delhi menyebabkan badai di Lautan Pasifik. (Getty Images)

Jakarta, PINews.com – Baru-baru ini sebuah penelitian mengungkapkan bahwa polusi udara di Cina dan negara-negara Asia lainnya termasuk juga Indonesia ternyata berdampak pada pola cuaca di seluruh belahan bumi utara.

Para peneliti menemukan bahwa polusi telah memperkuat badai di atas Samudra Pasifik, yang dampaknya berpengaruh kepada pola cuaca di bagian lain dunia. Menurut penelitian yang dipublikasikan The Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), efek dari polusi ini paling menonjol selama musim dingin.

Yuan Wang dari the Jet Propulsion Laboratory at the California Institute of Technology, mengatakan bahwa efek dari polusi sangat parah dan sangat mempengaruhi cuaca. "Efeknya cukup dramatis. Polusi telah menyebabkan awal tebal dan curah hujan lebih tinggi,"  katanya seperti dilansir BBC.

Sejumlah wilayah Asia memiliki tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Di ibu kota Cina, Beijing, polutan sering mencapai tingkat yang berbahaya, sedangkan emisi di ibu kota India, Delhi, juga secara teratur naik ke lapisan atas udara, demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

Hal ini memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi kesehatan mereka yang tinggal di wilayah itu. Tidak hanya sampai disitu,  ternyata ditemukan bukti yang terus berkembang bahwa terdapat dampak buruk lainnya yang lebih jauh lagi.

Untuk menganalisis masalah ini, para peneliti dari Amerika Serikat dan Cina menggunakan model komputer untuk melihat efek polusi di Asia pada pola cuaca. Tim peneliti mengatakan bahwa partikel polusi kecil tertiup ke arah utara Lautan Pasifik, tempat mereka berinteraksi dengan tetesan air di udara. Hal ini, kata para peneliti, disebabkan awan tumbuh lebih padat sehingga badai lebih sering terjadi di atas lautan.

Dr Yuan Wang mengatakan sejak badai Pasifik merupakan komponen penting dalam sirkulasi umum global, dampak polusi Asia di jalur badai cenderung mempengaruhi pola cuaca dari bagian lain dunia selama musim dingin, terutama daerah seperti Amerika Utara.

Mengomentari studi ini, Profesor Ellie Highwood, seorang ahli fisika iklim di Universitas Reading, Inggris, mengakui apa yang menjadi temuan Yuan. "Kami menjadi semakin sadar bahwa polusi di atmosfer dapat memiliki dampak lokal dan dampak di bagian lain dunia" katanya.

Sumber : BBC

Editor: Rio Indrawan