Terkait Kasus Narkoba di Unas, Dosen Hingga Menteri Pertanyakan Kinerja Rektorat
Credit by: Kondisi UNAS setelah dilakukan penggerebekan di kampus (PIN)

Jakarta, PINews.com - Terbongkarnya peredaran kasus Narkoba di institusi pendidikan yang menghebohkan masyarakat disoroti oleh Menteri Pendidikan M Nuh. Seperti diketahui, pada kamis dini hari (14/8) ditemukan narkoba jenis ganja seberat 5 Kg dan Sabu sebanyak 5 gram di dalam lingkungan Universitas Nasional, Jakarta.

 

M Nuh menyayangkan adanya temuan ini dan meminta pihak kepolisian membongkar jaringan peredaran obat terlarang itu serta  tidak pandang bulu menindak tegas semua yang terlibat. M Nuh sendiri mengaku tidak bisa memberikan sanksi kepada pihak kampus, karena tidak sedikit yang menilai bahwa dengan bisa beredarnya narkoba dalam kampus maka ada kelalaian pihak kampus dalam menjaga keamanan dan mengontrol anak didiknya.

"Ini menjadi catatan penting, kami minta pimpinan Unas selalu waspada terhadap kampusnya, Kampus memang secara fisik tanggung jawab rektor, kalau disitu sampai 'kecolongan' tumbuhnya narkoba, itu menandakan manajemen kampus itu lengah," kata M Nuh di Jakarta (15/8).

Ia menjelaskan bahwa karena Unas adalah Universitas swasta dibawah yayasan, maka yayasanlah yang berhak memberi sanksi jika memang terbukti kinerja manajemen dalam mengelola kampus mengecewakan.

Sementara itu komentar pedas juga diberikan oleh salah satu dosen Fakultas Fisip Universitas Nasional kepada pihak rektorat.

“Sangat memalukan ternyata Unas lagi-lagi ditemukan narkoba. Jika sudah berulang kali seperti ini, menandakan ketidakmampuan rektorat mengelola kampus,” tegas Budi Kusuma,yang juga menjabat sebagai Kepala Program Studi Ilmu Administrasi Negara Unas.

Budi meminta kejadian memalukan ini jangan sampai dijadikan alat untuk menyerang mahasiswa. Ia secara pribadi mendukung penuh upaya pemberantasan narkoba.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih memburu empat orang yang diduga mengedarkan barang haram tersebut di dalam kampus yang berada di bilangan pasar minggu itu. Polisi juga memastikan bahwa empat orang yang diburu bukan berasal dari dalam kampus.

Editor: Rio Indrawan