
Jakarta, PINews.com - Harga emas yang tak kunjung membaik membuat Laba Bersih Martabe terkoreksi. Perusahaan Tambang emas yang mayoritas sahamnya dikuasai adalah G-Resources Group Ltd pada semester I 2014 tercatat USD 34,5 juta. Lebih rendah dibandingkan Semester Kedua 2013, sebesar USD 39,1 juta.
Sebetulnya, Martabe berusaha menggenjot produksi, Terbukti dengan total batuan yang ditambang Martabe sebanyak 2,9 juta ton, lebih tinggi daripada total batuan yang ditambang pada Semester Pertama 2013, 2,2 juta ton. Peningkatan itu ternyata tak bisa menaikkan produski. Produksi emas malah turun menjadi 134.937 ounce dibandingkan . Semester Kedua 2013 yang mencapai 147.632 ounce. Yang naik Produksi perak 1.046.535 ounce, lebih tinggi dari Semester Kedua 2013 dengan 888.525 ounce.
Material tersebut tak bisa optimal diproses karena ukuran batuan masih terlalu besar. Untuk mengatasi problem itu, Pada Kuartal Ketiga 2014, Perusahanan mendatangkan mesin penghancur batu temporer untuk menaikkan kapasitas keluaran penggilingan melalui cara mengecilkan ukuran batuan yang digiling. Mesin penghancur batu permanen akan dipasang pada 2015.
Meski laba turun, Peter Albert, President Direktur G-Resources Tambang Emas Martabe mengklaim tak mengganggu kinerja keuangan Perusahaan. “Hasil yang dicapai dari Semester Pertama 2013 hingga Semester Pertama 2014 memperlihatkan posisi keuangan perusahaan yang semakin kuat. “ujarnya dalam keterangan yang diterima PortalIndonesiaNews malam ini
Menurut Albert, kondisi keuangan yang solid dicapai berkat kinerja operasional dan langkah-langkah langkah-langkah efisiensi yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, Matrtabe menetapkan target untuk mempertahankan biaya produksi yang kompetitif untuk menunjang dan konsistensi performa keuangan perusahaan,
Seperti ditegaskan Albert , Martabe akan mempertahankan produksi emas di angka 250.000 ounce dan perak 2 juta ounce. “ Kita mengupayakan seAISC berada di kisaran USD 750 dan USD 850 per ounce dari setiap emas yang dijual. “ujar Albert
Manajeman juga mengucapkan terima kasih kepada para pemangku kepentingan: pemerintah pusat, Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan, serta masyarakat di sekitar tambang yang terus mendukung dan berkontribusi terhadap pencapaian berkelanjutan yang diperoleh Tambang Emas Martabe."
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 8,1 juta ounce emas dan 73,8 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah.
Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar sembilanpuluh lima persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang tujuhpuluh persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatra Utara.
Lebih dari 2.000 orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, 70% direkrut dari masyarakat di 14 desa di sekitar tambang.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989

PINews.com, Jakarta - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), menunjukkan perannya seb