Petral Rawan Korupsi, Bubarkan!
Credit by: Ilustrasi

Jakarta, PINews - Wacana tentang pembubaran anak perusahaan Pertamina yaitu Pertamina Energy Trading Limited (Petral) terus bergulir karena dinilai rawan korupsi pengadaan BBM impor yang dilakukan Pertamina.

Menanggapi wacana pembubaran tersebut, Staff Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah mengatakan, Istana belum bisa berkomentar terkait pembubaran Petral tersebut. "Saya belum bisa komentar, mungkin Menteri ESDM," ujar Firmanzah setelah menghadiri diskusi di Jakarta, Senin (1/9).

Firmanzah hanya menyakini bahwa wacana pembubaran Petral pasti sudah dibicarakan oleh Menteri ESDM Jero Wacik dan Direktur Pertamina Karen Agustiawan bersama DPR. Menurut dia rapat tersebut pastinya bersifat terbuka dan masyarakat bisa mengetahui pembicaraan wacana tersebut.

Pengamat Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy menyetujui wacana pembubaran Petral. Dia percaya adanya pihak-pihak di Petral yang menikmati keuntungan dari pengadaan impor BBM oleh Pertamina.

"Kasus hari ini perubahan 46 juta kiloliter dan pemerintah menjamin tentang kekurangannya, itu memberi dampak anda kalau pergi ke pasar internasional, harga di pasar internasional itu sangat fluktuatif, artinya ada orang yang menikmati pengadaan (impor BBM) ini. Itu yang tidak terungkap tadi (dalam diskusi)," ujar Ichsanddin Noorsy di Jakarta.

Dia menjelaskan, pembubaran Petral menjadi sebuah keharusan karena rawan penyelewengan impor BBM seperti yang terjadi sampai hari ini.

 

Sumber:  Kompas

Editor: Rio