Kebutuhan BBM Terus Melonjak, Indonesia Harus Impor 1,5 Juta Barrel Per hari?
Credit by: Ilustrasi Antrian BBM (Ist)

Jakarta, PINews.com - Kebutuhan Bahan bakar minyak (BBM) meningkat tiap tahun tak diimbangi dengan produksi yang semakin menurun.

Gde pradnyana,Sekretaris SKK Migas, mengutarakan lonjakan kebutuhan BBM di tiap tahunnya meningkat mencapai 8 persen, namun hasil yang dicapai dari lifting hanya 10-15 persen. Jakarta, Rabu (24/9)

Lapangan-lapangan seperti di Minas dan Duri kini sudah tua, sementara kebutuhan terus meningkat."Decline rate memang bisa dikurangi, dari 15 persen ke 5 persen. Namun, saya belum melihat upaya signifikan dari sisi konsumsi," tambahnya, seperti yang dilansir dari Kompas.

Gde juga mengutarakan, pengendalian dari sisi konsumsi ini bukan berarti dilarang. Sebab, konsumsi yang tinggi sejatinya juga menunjukkan kesejahteraan masyarakat makin tinggi. "Harus ada diversifikasi energi supaya ketergantungan terhadap minyak berkurang,"

Dia menambahkan, jika tidak ada upaya dalam diversifikasi energi dan pengendalian konsumsi, maka Indonesia terancam menjadi nett importir pada 2025 mendatang. "2025 impor kita akan mencapai 1,5 juta barrel per hari minyak. Karena konsumsinya tumbuh 8 persen per tahun, tapi produksi alamiah turun 10-15 persen," papar Gde.

Editor: Rio