Banjir Air Surut, Giliran Banjir Sampah Menerjang Jakarta
Credit by: Tumpukan sampah di kolong jembatan Kalibata (Istimewa)

Jakarta, PINews - Banjir Jakarta memang sudah berangsur surut, namun masalah barupun timbul, apakah itu? Pasca banjir yang merendam kawasan Ibu Kota sekitar satu minggu, Dinas Kebersihan DKI Jakarta mencatat sampah yang timbul akibat bencana banjir mulai mencapai 3.350 ton atau 372 ton per hari. 

"Jumlah tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah sisa banjir pada 19 sampai 26 Januari 2013 yang mencapai 8.609 ton atau 1.706 ton per hari," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin di Jakarta, Senin, seperti dilansir kantor berita Antara.

Beberapa titik yang menjadi pusat penumpukan sampah diantaranya Jembatan Kalibata, Jembatan Kampung Melayu, Pintu Air Manggarai, Pintu Air Pluit dan Pintu Air Perintis Kebersihan. Unu menjelaskan ribuan ton sampah tersebut diangkut dengan total perjalanan bolak-balik 273 rit selama sembilan hari.

Jika sampah rutin selama sembilan hari sebanyak 50.090 ton, maka ditambah dengan sampah banjir, totalnya mencapai 53.621 ton. "Dengan kata lain, ada peningkatan sampah sebanyak 3.621 ton, atau rata-rata 5.957 ton sampah yang kita angkut setiap hari," tutur Unu. 

Dia mengungkapkan sampah-sampah akibat bencana banjir itu tergolong dalam kategori sampah berat, diantaranya kasur, bambu, kayu, lemari dan perabot rumah tangga lainnya. "Selain jumlahnya yang banyak, sampah-sampah tersebut juga telah bercampur dengan air, sehingga jadi semakin berat," ungkap Unu. 

Dengan menggunakan truk sampah, selanjutnya sampah itu langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi. 

Sumber : Antara

Editor: Rio Indrawan