Wow, Anak-anak Norwegia Favoritkan Seni Budaya Indonesia
Credit by: Antusiasme anak-anak Norwegia saat melihat seni budaya Indonesia (Ist)

Oslo,PINews.com - Antusiasme anak-anak Norwegia dan orang tua mereka untuk mengenal budaya Indonesia terlihat pada Festival Anak-anak Sedunia Kulturstasjon Festival (Barnas Verdensdager - BVD) 2014, di Oslo, akhir pekan lalu.

Festival Kulturstasjon, merupakan bagian dari acara tahunan Oslo World Music Festival, dimana KBRI Oslo selalu berpartisipasi pada festival selama tujuh tahun atas undangan Lembaga Seni Budaya Norwegia Rikskonsertene, demikian ujar PF Pensosbud KBRI Oslo,Dyah Kusumawardani.

“KBRI Oslo mengajak anak-anak Norwegia untuk mengenal budaya Indonesia melalui musik, tarian, budaya serta permainan tradisional. Workshop angklung menjadi favorit pengunjung pada festival tersebut, dan setiap sesi selalu penuh peserta,” ujarnya. Dengan ceria, anak-anak Norwegia menggoyangkan angklung mereka seraya menyanyikan lagu B B Lille Lam, lagu anak yang sangat mereka kenal.

“KBRI Oslo selalu menjadi favorit anak-anak dengan berbagai aktivitasnya, dan kami sangat senang KBRI Oslo menjadi salah satu mitra utama kami dalam festival. Oleh karena itu tahun ini kami berikan satu lantai khusus untuk Anjungan Indonesia,” ujar Ketua panitia festival dari Rikskonsertene, Lene Gravlie.

Partisipasi Indonesia semakin lengkap dengan partisipasi kuliner dari masyarakat Indonesia, yang turut menjajakan sate ayam, bakmi goreng serta lumpia khas Indonesia. Antrian panjang selalu terlihat di anjungan kuliner dan hidangan Indonesia menjadi favorit pengunjung. Partisipasi di festival seperti ini sangat efektif sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia.

Festival yang berlangsung selama dua hari ini merupakan program yang ditujukan bagi anak-anak untuk bermain sambil mempelajari keragaman seni budaya mancanegara. Selain Indonesia, negara lain yang diwakili pada festival tersebut antara lain Norwegia, India, Thailand, Vietnam, Afrika Selatan, Somalia, dan Austria. Tahun ini, di tengah cuaca dingin dan hujan, festival tetap berhasil menarik perhatian dengan jumlah pengunjung sekitar 6.000 orang.

Editor: RI