Surabaya, PINews.com - Ir. Tri Rismaharini, MT, akrab dipanggil Risma, kelahiran Kediri, Jawa Timur, Senin, 20 November 1961. Seorang walikota, pemimpin perempuan, yang fenomenal. Perempuan pertama yang menjabat Walikota Surabaya (2010-2015) itu tidak hanya mengagumkan bagi warga Surabaya dan rakyat Indonesia, tetapi juga diapresiasi dunia (The City Mayors Foundation - Citymayors.com) sebagai walikota terbaik dunia 2014.
Sebelumnya, Risma menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, semasa kepemimpinan Walikota Bambang Dwi Hartono (2002-2005 dan 2005-2010). Berhubung Bambang Dwi Hartono sudah dua periode menjabat walikota, dan sesuai ketentuan tidak bisa lagi mencalonkan diri untuk periode ketiga, maka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Tri Rismaharini sebagai Cawali berpasangan dengan Bambang Dwi Hartono sebagai Cawawali.
Kinerja Tri Rismaharini sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya menjadi salah satu pertimbangan untuk mencalonkannya sebagai walikota. Di bawah kepemimpinannya sebagai Kepala DKP terutama setelah menjadi walikota, Surabaya ditata menjadi kota yang bersih dan asri. Dia ingin membangun Surabaya sejajar dengan kota di negara-negara maju di dunia, kendati tidak memiliki keindahan alam atau sumber daya alam seperti kota lainnya.Dia turun langsung ke lapangan memimpin pemugaran beberapa taman di Surabaya. Di antaranya, taman Bungkul di Jalan Raya Darmo dengan konsep all-in-one entertainment park, Taman Persahabatan, Taman Skate dan BMX, sertaTaman Flora, taman Undaan, taman Bundaran Dolog, taman Bawean dan di beberapa tempat lainnya.
Juga membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat, yang dilanjutkan ke jalan Tunjungan, Blauran dan Panglima
Sudirman. Saat ini, taman-taman dan jalur pedestrian itu menjadi tempat yang nyaman bagi warga untuk melepas kepenatan. Dia juga mengimpikan Surabaya merdeka dari sampah. Dengan kinerja yang sedemikian hebat itu, Kota Surabaya meraih piala adipura tiga tahun berturut-turut 2011, 2012 dan 2013 untuk kategori kota metropolitan.
Selain meraih adipura, dalam tiga tahun kepemimpinan Risma, Surabaya juga meraih predikat menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan. Selain itu, Oktober 2013, Kota Surabaya juga memeroleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di dua bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik.
Dengan gayanya sendiri, Risma selalu blusukan. Dia mengaku sangat tidak betah bila hanya duduk di kursi ruang kerjanya. Dia walikota yang amat peduli dengan rakyat kecil. Dia selalu memikirkan pemecahan masalah kemiskinan yang menghimpit rakyat kecil. “Mereka yang selalu aku pikirin,” katanya berulang kali.
Dalam melakoni pengabdiannya sebagai walikota, Risma mengaku belajar dari rakyatnya. Itulah salah satu alasan mengapa dia selalu blusukan. Dia selalu ingin tahu apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan warganya. Saat blusukan, dia mengaku selalu menemukan hal baru yang bakal dijadikan dasar kebijakannya. Dengan blusukan, dia secara langsung bisa melihat kondisi rakyatnya yang sengsara, anak-anak jalanan dan terlantar, para PSK, serta melihat kondisi berbagai fasilitas umum, sekaligus menemukan solusinya.
Risma amat dikagumi warga Surabaya dan rakyat Indonesia. Bahkan oleh dunia internasional (The City Mayors Foundation) mengapresiasinya sebagai wali kota terbaik dunia untuk bulan Februari 2014 versi Citymayors.com.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu terpilih karena dinilai berhasil membawa perubahan signifikan pada perkembangan Kota Surabaya. Antara lain, sebagaimana ditulis situs Citymayors, Jumat, 21 Februari 2014, karena kegigihan Risma mempromosikan kebijakan di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Risma dinilai terus memperjuangkan pengembangan pelabuhan di Jawa Timur yang sudah tersendat sejak 20 tahun lalu. Sejak Risma menjabat walikota (2010), pengembangan lalu lintas pelabuhan sudah meningkat hingga 200 persen. Citymayors menilai Risma juga berhasil mengembangkan ruang terbuka hijau di Surabaya. Sejak dipimpin Risma, Surabaya kini sudah memiliki beberapa taman dengan tema yang berbeda dan dilengkapi berbagai fasilitas, seperti Wi-Fi, perpustakaan dan fasilitas olahraga.
Citymayors juga mengapresiasi kepedulian Risma terhadap peningkatan kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat miskin di Surabaya. Walaupun, Risma juga masih punya pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Salah satunya, tulis Citymayors, membenahi sistem dan pengelolaan kebun binatang di Surabaya terkait dengan kematian mendadak sejumlah satwa beberapa waktu lalu.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
INDRAMAYU - Indramayu memiliki peluang atau kesempatan kerja yang cukup besar, namun tidak diimbangi