Kanker Serviks Masih Menjadi Pembunuh Nomor Satu Perempuan di Indonesia
Credit by: dok.IBI

Jakarta, PINews.com  - Penyakit kanker serviks yang menyerang leher rahim masih mengancam.  Fenomena artis Julia Perez yang meninggal karena kanker serviks stadium 4 kian meningkatkan kesadaran akan pentingnya mewaspadai penyakit ini.

Menurut WHO, kanker serviks termasuk salah satu penyakit yang mematikan.  Sementara Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.  Kanker serviks masih menjadi pembunuh nomor satu bagi perempuan di Indonesia. Setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia.

Upaya untuk mengurangi serta meningkatkan angka kesembuhan terhadap kanker serviks ini terus dilakukan. Salah satu upaya yang sangat penting dan tentunya dapat dilakukan oleh seorang bidan adalah screening melalui pemeriksaan IVA.

Pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun IBI Ke-66 & Hari Bidan Internasional yang jatuh setiap tanggal 5 Mei, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), telah menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan bakti sosial berupa pelayanan kesehatan gratis dan juga pemeriksaan IVA gratis serentak di seluruh Indonesia.

Kegiatan pemeriksaan IVA dilakukan 21.017 bidan kepada 91.349 perempuan di 3.098 ranting IBI tingkat kecamatan di seluruh Indonesia, dengan hasil 2,3% terindikasi positif kanker serviks.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan khususnya pemeriksaan IVA tersebut menarik perhatian berbagai pihak dan dicatatkan dalam rekor MURI.  Penyerahan Piagam Rekor Muri ini dilakukan oleh Bapak Jaya Suprana pada Rabu, 19 Juli 2017.

Piagam diserahkan kepada Ibu Negara RI selaku Ketua Dewan Pembina Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) yang mempunyai program Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim (Serviks) di Indonesia; Menteri Kesehatan RI; dan Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia.

 Ketua Umum PP IBI, Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes menyebutkan tema HUT IBI Ke-66 & Hari Bidan Internasional tahun 2017 adalah Bidan Mengawal Kesehatan Perempuan dan Keluarga dengan Layanan Holistik dan Berkesinambungan, Midwives, Women, and Family. 

Dia menyatakan bidan Indonesia sebagai salah satu tenaga kesehatan profesional terus berupaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya guna menjawab tantangan khususnya dalam bidang kesehatan perempuan, ibu, dan anak.

IBI sebagai organisasi profesi juga terus berupaya  meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat . Kalangan bidan Indonesia juga membutuhkan dukungan yang kuat salah satunya melalui penguatan regulasi bidan yang menjamin kepastian hukum baik bagi masyarakat maupun bagi profesi bidan sendiri melalui Undang-Undang Kebidanan.

“Diharapkan dengan baiknya regulasi serta terpeliharanya kompetensi bidan, maka kualitas pelayanan kesehatan perempuan, ibu dan anak dapat terus meningkat,” kata  Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes.

Peran bidan yang sangat besar dalam memberikan edukasi kepada perempuan, keluarga, dan masyarakat untuk mendapatkan kehamilan dan persalinan yang sehat dan aman, terus didukung oleh Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan lembaga-lembaga lokal dan asing, termasuk badan PBB yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi, salah satunya UNFPA (United Nations Population Fund – Dana Kependudukan PBB). UNFPA di tingkat global maupun nasional bekerja sama dengan organisasi profesi bidan dalam upaya meningkatkan profesionalisme bidan dalam pelayanan kesehatan reproduksi, khususnya dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu di Indonesia.

Perwakilan UNFPA di Indonesia, dr. Annette Sachs Robertson menambahkan “Selain itu, UNFPA Indonesia juga pernah mendukung lahirnya pedoman teknis skrining IMS terintegrasi dengan kanker leher rahim di tahun 2014.” Pedoman yang dimaksud digunakan sebagai panduan skrining yang dilakukan oleh bidan untuk pencegahan kanker serviks yang masih menjadi pembunuh perempuan nomor satu di Indonesia.

IBI adalah organisasi profesi bidan dan organisasi sosial masyarakat yang telah memiliki 34 Pengurus Daerah (Tingkat Provinsi), 508 Pengurus Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota), dan 2.592 Pengurus Ranting (Tingkat Kecamatan/ Unit Pelayanan Kebidanan). Anggota IBI yang telah terdaftar dan memiliki kartu tanda anggota sebanyak 263.005 orang.

Editor: HAR