Jakarta-PINews.com,-PT Pertamina Lubricants, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di sektor pelumasan, meluncurkan buku dengan judul Catatan Emas Dunia Balap Indonesia. Ini adalah buku yang menceritakan perjalanan oleahraga balap di Indonesia sejak 60-an hingga saat ini. Dan sejak awal, Pertamina sudah ikut berkontribusi menyokong para pembalap Indonesia untuk berkiprah di olahraga adu nyali ini. Pertamina bahkan memiliki tim balap sendiri.
“Indonesia sudah berkiprah di ajang balap baik lokal maupun Internasional sejak tahun 60-an. Sudah banyak pahlawan-pahlawan yang menghatumkan nama Indonesia dari ajang balap ini. Hanya sampai saat ini belum ada buku yang menceritakan itu. Ini adalah salah satu alasan mengapa kami menerbitkan buku ini,” demikian dijelaskan Andria Nusa, Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants, saat peluncuran buku tersebut akhir pekan lalu.
Buku tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap para pembalap tanah air yang sudah berkiprah baik di ajang balapan mobil, motor ataupun Formula. Dalam buku ini juga sekaligus menegaskan bagaimana Pertamina selalu ambil bagian dalam setiap event balap. Dunia balap Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Pertamina.
“Event balapan di Indonesia dimulai tiga tahun setelah Pertamina berdiri. Dan meski baru tiga tahun, Pertamina sudah mendukung, menjadi sponsor utama, sejak awal sampai saat ini,” demikian disampaikan Pembalap Nasional, Rifat Sungkar pada saat peluncuran.
Buku yang berisi 120 halaman ini menceritakan kontribusi dan dukungan Pertamina dalam pentas olahraga otomotif, yang dibagi dalam 7 bagian kisah yakni Pertamina Menjadi Pionir Balap Nasional (1960-1970), Dukung Sirkuit Permanen Pertama dan Balap Internasional (1970-1980), Gairah Motorsport Semakin Panas (1980-1990), Era Keemasan Olah Raga Otomotif (1990-2000), Event Motorsport Makin Semarak (2000-2010), Pertamina di Pentas Balap Bergengsi Dunia (2010-2016), Pertamina Lubricants Anak Negeri Banggakan Dunia.
Makanya tak heran jika di dalam buku tersebut pelaku-pelaku balap mobil seperti Dolly Indra Nasution, Ponco Soetowo, Helmy Sungkar, Tinton Suprapto, Rifat Sungkar, Ananda Mikola, Rio Haryanto dan Sean Gelael. Sementara di dunia balap motor dihiasi oleh nama-nama seperti Tjetjep Heryana, Sidarto S.A, Sarsito S.A, Hendra Tirta Saputra, Dicky Septiawan, Aep Dadang, Deni Orlando, Ahmad Jayadi, Hendriansyah, M Fadli, hingga Doni Tata.
Selain kiprah para pembalap, buku ini juga menceritakan tentang keberadaan sirkuit permanen pertama di Indonesia yaitu Sirkuit Ancol Jakarta, yang punya peran penting dalam perkembangan dunia balap di Indonesia. Sisi unik dunia balap seperti balap motor yang era 1960 para pebalap Indonesia tanpa dukungan pihak pabrikan bisa balap di kancah internasional seperti di Singapura, Malaysia dan Makau, hingga masuk tahun 1970an yang menjadi awal zamannya merek yang dipegang Agen Tunggal Pemilik Merek (ATPM), yang memegang peran du dunia balap.
“Kami juga berharap semoga masyarakat dan rekan-rekan media tidak pernah Lelah, untuk terus menceritakan prestasi anak bangsa di kancah olahraga otomotif nasional dan internasional,” terang Andria Nusa.
