Unilever Indonesia Akan Jual Bisnis Spreads
Credit by: unilever

Jakarta,PINews.com - PT Unilever Indonesia Tbk  segera melakukan penjualan terhadap aset bisnis Spreads yang mencakup aset tak berwujud, yaitu hak untuk mendistribusikan produk dengan merek dagang global Frytol, Blue Band Master dan Blue Band, serta merek dagang lokal Minyak Samin dan Blue Band Gold. Kebijakan itu sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Hemant Bakshi Presiden Direktur PT Unilever Indonesia mengungkapkan perusahaan juga akan menjual aset berwujud seperti aset produksi, perlengkapan, persediaan dan barang dagang serta menyewakan sebagian tanah dan bangunan pabrik Cikarang yang digunakan untuk memproduksi produk kategori Spreads.

“Total nilai transaksi adalah sebesar Rp2.924.070.000.000. KRR akan mengoperasikan bisnis Spreads di Indonesia melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Kesepakatan ini diharapkan akan ditandatangai pada bulan Juli,” kata Hermant dalam keterangan resmi yang diterima Portalindonesianews. 

Hemant menambahkan pemisahan bisnis ini menandai langkah lebih lanjut dalam membentuk kembali dan mempertajam portofolio kami untuk pertumbuhan jangka panjang. Penjualan akan menciptakan bisnis Spreads yang berdiri sendiri dengan fokus pada pertumbuhan dan inovasi.

“Saya yakin bahwa bisnis dan jiwa wirausaha masyarakat akan berkembang di bawah kepemilikan yang baru,” tukasnya.  

Sebagaimana yang diketahui bahwa pada bulan Desember 2017, secara global, Unilever (Unilever N.V. dan Unilever Plc) menerima tawaran dari KKR, sehubungan dengan pembelian bisnis Spreads global milik Unilever, termasuk aset kategori Spreads di Indonesia yang dikelola oleh Perseroan. KKR adalah perusahaan investasi global terkemuka yang mengelola multiple alternative asset classes, termasuk ekuitas swasta, energi, infrastruktur, real estate, kredit dan, melalui kemitraan manajer strategisnya. 

“Sebagai bagian dari Unilever yang memiliki operasi di seluruh dunia, Perseroan tentunya selalu menyelaraskan strategi maupun kebijakan global dari Unilever untuk merek-merek yang dikomersialisasi oleh Perseroan di Indonesia,” tutup Hemant.

Editor: Alamsyah