Ini Taktik Pertamina Menyiasati Harga Minyak Yang Belum Stabil
Credit by: Pertamina (Ist)

Jakarta, PINews.com - Tidak stabilnya harga minyak dunia akhir-akhir ini memberikan dampak yang sangat negatif, terutama dalam industri minyak dan gas (migas). Seperti yang dirasakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero) mereka mau tak mau harus memangkas rencana investasinya tahun ini. Meskipun hargna minyak beberapa hari ini muelai merangkak naik, kondisi ini dinilai masih rentandan jauh dari kondisi keekonomian yan diharapkan.

Arief Budiman yang menjabat sebagai Direktur Keuangan  Pertamina mengatakan untuk melakukan penghematan, pertamina menyiasatinya dengan menyisakan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) 2015 di angka 4 Milyar Dolar Amerika. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan proyeksi modal sebelumnya pada akhir tahun 2014 sebesar 5 Milyar Dolar Amerika atau turun sekitar 12 persen.

"Kami melakukan cut off capex dari proyeksi sebelumnya US$ 5 miliar sampai US$ 7 miliar menjadi US$ 4,4 miliar. Ini merupakan dampak dari tren menurunnya harga minyak dunia," ungkap Arief saat konfrensi pers di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (17/2).

Arief mengatakan, sebanyak 75 persen Capex tahun ini dialokasikan untuk pengembangan sektor hulu Pertamina. Sementara 25 persen sisanya digunakan untuk menutupi kebutuhan investasi dan biaya operasional Pertamina di sektor hilir.

"Kenapa peruntukan hulu lebih besar, karena pendapatan perseroan memang masih didominasi dari sektor tersebut. Sementara di hilir sebagian dipakai untuk membangun infrastruktur gas (SPBG)," ujarnya

Editor: RI