Sail Sabang 2017 Hasilkan Tiga Karya Nyata
Credit by: setkab.go.id

Sabang, PINews.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan penyelenggaran Sail Sabang 2017 memiliki tujuan utama berbeda dengan sail sebelumnya yaitu lebih fokus kepada pengembangan destinasi wisata. “Sesuai dengan arahan Presiden pada Sail Karimata 2016, bahwa sektor pariwisata menjadi lokomotif event sail-sail berikutnya, termasuk Sail Sabang ini,” kata Luhut pada acara puncak Sail Sabang 2017, di Pelabuhan CT-3, Sabang, Aceh, Sabtu (2/12) pagi.

Penyelenggaraan Sail Sabang 2017 yang dinahkodai oleh Menteri Pariwisata pada tingkat nasional dan Gubernur Aceh di tingkat daerah, ujar Luhut, berhasil menjadikan sail yang ke-9 ini menjadi sail terbesar dibanding event-event sail sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta, jumlah pengunjung, serta jumlah event.

Sail ini, kata Luhut, diikuti oleh 13 KRI, 1 kapal riset Baruna Jaya milik LIPI, 2 tall ship KRI Bima Suci dan KRI Dewa Ruci, Cruise Costa Victoria yang membawa 2.200 penumpang, serta 18 yacht dari 7 negara. “Diperkirakan sebanyak 20.000 pengunjung, dengan jumlah wisman sebanyak 3 ribu orang, tidak termasuk pengunjung lokal,” kata Luhut.

Rangkaian Sail Sabang ini memiliki 26 event, antara lain Yacht Rally, Parade KRI termasuk KRI Dewa Ruci dan Bima Sakti, Tarian Kolosal Laksamana Malahayati, Sabang Wonderful & Marine Expo, International Free Diving Championship, dan Festival Kopi dan Kuliner Aceh.

Selain itu, kata Menko Bidang Kemaritiman, Sail Sabang juga menghasilkan 3 (tiga) karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat Sabang. Yang pertama adalah dicanangkan Diamond Triangle Regatta Saphula (Sabang Phuket Langkawi) pada tahun 2018. “(Kedua) International Free Dive Competition 2018 dan (ketiga) pengembangan perikanan budidaya, yang dibuat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata Luhut.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi keterbukaan masyarakat Sabang dalam menerima wisatawan, yang merupakan pendorong berkembangnya sektor pariwisata di daerah.

“Daerah wisata tanpa hospitality, tanpa rasa melayani dari masyarakatnya tentu akan susah berkembang,” kata Wapres saat memberikan sambutan pada acara puncak Sail Sabang 2017, di Pelabuhan CT-3, Sabang, Aceh, Sabtu (2/12) pagi.

Keterbukaan tersebut, tutur Wapres, merupakan cerminan dari masyarakat Sabang yang pluralis. “Sabang ini penduduknya sangat pluralis sehingga biasanya daerah-daerah yang sangat pluralis itu penerimaan tamunya itu lebih terbuka,” ujarnya.

Sektor pariwisata, disampaikan Wapres, merupakan sektor yang akan berkembang di masa yang akan datang. “Selain perdagangan maka turisme merupakan suatu penggerak ekonomi yang sangat besar,” ujar Kalla.

Indonesia, lanjut JK, dapat memanfaatkan potensi pemasaran pariwisata ke negara-negara seperti Asia seperti Jepang, Korea Selatan, maupun Tiongkok. “India juga akan menjadi negara menengah yang tentu membutuhkan tempat beristirahat atau tempat turisme,” kata Wapres seraya menyampaikan potensi pariwisata selalu bergantung pada banyaknya golongan menengah di suatu negara.

Penyelenggaraan Sail Sabang 2017 ini, ujar Wapres, membuktikan bahwa pariwisata merupakan sektor yang akan berkembang di Indonesia. “Sail Sabang 2017 menjadi bagian kita semua untuk memperlihatkan kepada dunia luar keindahan, keunikan, dan juga hospitality dari suatu daerah untuk mengembangkan tourism,” katanya.

Wapres Jusuf Kalla berpesan agar dalam mengembangkan sektor pariwisata, pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu membangun citra dan cerita yang baik tentang objek wisata. “Pariwisata itu menjual rezeki Allah, Tuhan memberikan keindahan, laut yang bening, tinggal Menteri Pariwisata dan Pemerintah Daerah membangun image yang baik dan membangun cerita yang baik,” tutur dia.

Mengakhiri sambutannya, Wapres berpesan agar Menteri Pariwisata mengevaluasi hasil dari penyelenggaraan event sail yang telah dijalankan. “Apa yang diharapkan betul-betul merupakan sesuatu atraksi yang sebaik-baiknya,” ungkap Kalla.

 

Editor: HAR