Nairobi, PINews.com - Kekerasan di negara Sudan semakin memperihatinkan. Pekan lalu terjadi pembantaian di sebuah Masjid di wilayah Sudan Selatan tepatnya Bentiu yang diduga dilakukan oleh Nuers, kelompok etnis pasukan pemberontak Machar.
Fakta ini diungkapkan oleh pejabat PBB Toby Lanzer yang menyaksikan langsung kondisi mengenaskan setelah pembantaian terjadi. “Tumpukan jenazah ditemukan setelah penembakan. Ada yang di masjid, ada juga yang di rumah sakit. Ada beberapa lainnya yang tergeletak di jalanan, “ jelas Lanzer seperti dilansir The Associated Press (23/4).
Ia menggambarkan rangkaian peristiwa memillukan tersebut sebagai suatu kejahatan yang tidak berprikemanusiaan. Awalnya warga Sudan Selatan optimis masjid adalah tempat aman dari pemberontak. Tapi ternyata keyakinan mereka harus dibayar mahal.
Ditengah suasana sesak masjid yang dipenuhi warga, tiba-tiba saja sejumlah orang memaksa mengambil uang dan telepon genggam semaua orang yang ada di masjid. Tidak lama kemudian, warga yang berlindung di dalam masjid diberondong tembakan, tua, muda, laki, wanita tewas mengenaskan. Mereka yang mencoba berlarian keluar masjid pun tidak luput dari tembakan.
Pembantaian itu disinyalir merupakan sebagai serangan balasan yang ditujukan ke beberapa etnis tertentu. Ribuan orang dilaporkan tewas sejak Desember tahun lalu, menyusul perebutan kekuasaan antara Presiden Salva Kiir dengan pemberontak yang tidak lain adalah mantan wakil Presiden Riek Machar.
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
JAKARTA,PINews.com - Cadangan batu bara nasional yang mencapai 35 miliar ton dan sumber daya sebesar