MEIS Ditutup, Industri Musik Tanah Air Kehilangan Tempat Konser Berkelas Dunia
Credit by: Taylo Swift saat menggelar konser di MEIS, Jakarta (Ist)

Jakarta, PINews.com - Jika dalam kurun waktu 2 tahun terakhir kita dapat menikmati sajian usik berkelas internasional macam Bruno Mars, Guns n Roses, Alterbridge dan yang teranyar Taylor Swift di Jakarta dengan tempat konser yang bertaraf internasional baik dari segi kapasitas, tata cahaya dan sound, maka hal itu tidak akan dapat kita alami lagi.

Pecinta musik tanah air harus gigit jari setelah salah satu venue terbaik untuk menggelar konser bertaraf international Mata Elang International Stadium resmi ditutup terhitung mulai Kamis (26/6).

Keputusan yang mengejutkan berbagai pihak itu diambil pihak PT MEIS selaku penyewa gedung Mall Ancol Beach City (ABC) lantaran gerah dengan sikap pihak Mall ABC yang menurut PT MEIS sering menganggu dan meresahkan pihak sponsor yang ingin menyelenggarakan kegiatan di MEIS. PT MEIS memutuskan untuk menutup venue konser yang disebut-sebut terbaik dari segala kegiatan baik musik ataupun kegiatan lainnya.

Menurut Henry Yosodiningrat, Direksi PT PEIS, masalah perizinan jadi senjata pihak Mal ABC untuk terus merongrong pihak MEIS. Perizinan yang dimaksud adalah Undang-Undang  Gangguan (UUG) serta adanya keputusan sepihak dari pihak Mall tentang draft perjanjian baru, yaitu setiap promotor konser harus menyediakan 8 tiket VIP untuk pihak Mall ABC. Setiap promotor juga harus membayar sebesar Rp250 juta kepada pihak Mal ABC, dan berbagai ketentuan pemasangan banner, spanduk, umbul-umbul hingga bahan penggunaan banner itu sendiri, semua diatur oleh pihak Mall ABC.

Menurut penuturan Henry perjanjian yang diminta pihak ABC tidak ada pada awal perjanjian, dengan tegas pihak MEIS menolak perjanjian tersebut. Alhasil muncul tindakan yang kerap menganggu pelaksanaan setiap kegiatan di MEIS.

"Puncaknya pada acara One Fighting Championship yang digelar 14 Juni 2014. Pihak Mal ABC berkali-kali berupaya mencabut surat izin untuk promotor Seven Kings. Hal itu tentu sangat mengganggu dan meresahkan," ujar Henry saat konferensi pers penutupan MEIS di Twin Plaza Hotel, Jakarta.

Penutupan MEIS ini benar-benar disesalkan berbagai pihak, apalagi sudah teramat sulit mencari venue konser dengan kapasitas besar serta kualitas tata lampu dan suara yang mumpuni bagi seniman masuk berkelas internasional.

Salah satu penyesalan diungkapkan oleh gitaris Slank, Abdee. "Sangat disayangkan misalnya ditutup, semoga akan ada yang sebaik seperti MEIS, saat ini," ucap Abdee.

Editor: Rio Indrawan