Jakarta, PINews.com - Idealisme seorang musisi bisa kita lihat jelas dalam diri penyanyi cantik papan atas Taylor Swift. Bagaimana tidak, meskipun telah diiming-imingi pemasukan yang super tinggi Swift tetap menolak albumnya 1989 masuk dalam layanan streaming terbaru Apple yang dikenal dengan Apple Music.
Alasan Swift menolak ajakan Apple itu cukup sederhana, menurutnya sebuah karya musik harus dinikmati dan didengarkan sebagai album. Pelantun tembang “Blank Space” ini pun dikabarkan telah menolak seluruh layanan streaming di platform apapun.
Dilansir Phone Arena, pihak Apple telah melakukan berbagai cara untuk bisa memasukkan seluruh lagu di Album 1989 Taylor Swift ke dalam layanan terbarunya, seperti membujuk melalui orang-orang terdekat kekasih Dj Calvin Haris ini. Tapi hasilnya tetap saja nihil.
Album 1989 sendiri disebut – sebut sebagai album paling sukses di sepanjang 2014 dengan terjual lebih dari puluhan juta copy di seluruh dunia. Taylor Swift memang dikenal sebagai penyanyi yang memperjuangkan hak-hak para musisi ditengah maraknya pembajakan melalui internet yang sekarang sangat mudah terjadi.
Penolakan Taylor Swift ini tentu menjadi pukulan telak bagi Apple, pasalnya sejak gelaran WWDC 9 Juni lalu Apple terus mempromosikan beberapa layanan, produk, dan strategi yang dimilikinya di 2015. Salah satunya yakni upaya Apple untuk membentuk layanan streaming musik terbaru bernama Apple Music
- Danrem Dikuasai Kolonel Angkatan 1990-an, Anak Try Sutrisno dan Menantu Luhut Bersaing Jadi Jenderal
- Menyigi Potensi Peraih Adhi Makayasa Polri Beroleh Pangkat Tertinggi
- Kursi Jenderal untuk Jebolan Akademi TNI 1993
- Tahun 2015 Jumlah Pengguna Narkoba di Indonesia Capai 5 juta orang
- Bintang Terang Alumni Akmil 1989
SAMARINDA,PINews.com - Keluarga Besar Ikatan Alumni Teknik Pertambangan (IKATA) UPN 'Veteran' Yogyak